Akhir- akhir ini menjadi trend dimedia salah satunya adalah perihal berubahnya harga rokok yang semula bisa diperoleh hanya dengan merogoh kocek Rp. 15.000 setelah adanya kajian harga rokok per kotak isi 12 seharga Rp. 50.000. Perubahan harga ini menjadi selain untuk menekan para pengguna rokok juga sebagai salah satu bentuk kebijakan agar sumber daya manusia menjadi lebih kompetitif dan unggul.

Wacana ini menuai berbagai macam pendapat, ada yang pro dan ada juga yang kontra terutama karena orang yang sudah terlanjur menjadi pecandu ya dengan nominal seperti itu sangat mahal apalagi yang seharinya bisa menghabiskan sampai 1 pack besar rokok. Bagi pihak yang pro merasa ini merupakan angin segar karena dengan diberlakukannya harga rokok yang mahal makan pencandu rokok diharapkan semakin menurun dan uang untuk membeli rokok dapat dialihkan untuk membeli kebutuhan hidup yang lebih bermaanfaat untuk diri pribadi, keluarga dan sahabat.

Dilihat dari segi manfaat sangat tidak bermanfaat orang yang suka merokok selain menyakiti diri sendiri dari segi pengeluaran juga sangat sia-sia karena merokok tidak dapat menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat bahkan asap yang terhirup orang yang tidak merokok (perokok pasif) jauh lebih berbahaya dibanding orang yang merokok.

Pertumbuhan perokok diindonesia sendiri sangat signifikan, bahkan untuk perokok muda grafik pertumbuhannya semakin meningkat dibanding perokok di usia dewasa, ini jelas sangat mengkhawatirkan dikarenakan merokok sendiri ibarat bom waktu yang pada saat sewaktu-waktu dapat meledak dan berakibat fatal.

Salah satu tips agar dapat terbebas dari kecanduan rokok adalah :

Keempat tips ini sangat bermanfaat bagi anda yang sudah menjadi ahli hisap untuk move on menjadi orang yang paling tidak suka dengan rokok. Good Luck

Sumber : http://www.wafidev.com